ANALISIS ALIRAN KAS

ANALISIS ALIRAN KAS

Tujuan utama dari analisis laporan kas adalah untuk menaksir kemampuan perusahaan menghasilkan kas. Ada beberapa situasi dimana perusahaan yang mempunyai keuntungan yang bagus, ternyata tidak mampu memenuhi kewajibannya karena tidak mempunyai kas yang cukup untuk membayar kewajibannya tersebut.

Aliran Kas dan Hubungan dengan Siklus Kehidupan Produk

Selama tahap perkenalan dan pertumbuhan, aliran kas dari operasi biasanya negatif. Hal ini mencerminkan investasi  perusahaan untuk membangun infrastruktur produk baru, seperti membangun pabrik, melakukan promosi gencar; sementara itu aliran kas masuk dari penjualan produk masuih kecil.

Pada tahap pertumbuhan, produk mulai diterima oleh konsumen dan permintaan mulai tumbuh pesat. Pada tahap ini aliran kas masuk mulai meningkat, tetapi investasi masih diperlukan terutama untuk investasi pada piutang dan persediaan.

Pada tahap pendewasaan, pola aliran kas berubah cukup drastis. Pada tahap ini aliran kas keluar tidak lagi besar seperti pada tahap-tahap sebelumnya, karena pada tahap ini tidak diperlukan lagi investasi pada pembangunan kapasitas; investasi hanya diperlukan untuk memelihara atau merawat pabrik.

Pada tahap penurunan , aliran kas yang dihasilkan dari operasi dan investasi akan mengalami penurunan, sementara aliran kas keluar teruama dipakai untuk melunasi hutang, karena adanya kecenderungan aliran kas negatif.

Perhitungan Aliran Kas

Persamaan akuntansi bisa ditulis sebagai berikut :

Aktiva   =    Hutang    +    Modal saham

Kesamaan diatas berlaku untuk neraca pada setiap periode (pada awal dan juga pada akhir periode). Jika analisis mengurangkan jumlah – jumlah aset (aktiva), hutang, dan modal saham pada awal periode dengan jumlah-jumlah pada akhir periode, maka akan memperoleh kesamaan berikut :

Tambahan aktiva   =   tambahan hutang   +   tambahan modal saham

Kemudian tambahan aktiva bisa dipecah lagi menjadi tambahan aktiva kas dan tambahan aktiva non-kas :

Tambahan  +  tambahan               =             tambahan  +  tambahan

Aktiva kas       aktiva non  kas                       hutang             modal saham

Persamaan diatas bisa diubah sebagai berikut :

Tambahan           =            tambahan          +             tambahan           –              tambahan

Kas                                           hutang                            modal saham                         aktiva non kas

Laporan aliran kas melaporkan penyebab-penyebab perubahan kas pada periode yang tertentu.dari beberapa persamaan diatas, kita bisa melihat bahwa perubahan kas sama dengan perubahan komponen-komponen lain dalam neraca.

Mengelompokkan Perubahan-Perubahan Dalam Neraca

Dalam persamaan diatas, penyebab-penyebab perubahan kas bisa dilihat pada sisi kanan. Dalam laporan aliran kas, penyebab-penyebab tersebut dikelompokkan ke dalam penyebab karena investasi, pendanaan (financing) dan operasi. Tugas berikutnya adalah mengelompokkan perubahan-perubahan non kas ke dalam salah satu dari kelompok diatas.

Berikut ini adalah perubahan-perubahan dalam neraca :

  1. Piutang dagang.

Pengumpulan kas pada suatu periode sama dengan penjualan (kredit)untuk periode tersebut ditambah dengan piutang dagang pada awal periode dikurangi utang dagang pad akhir periode.

  1. Persediaan.

Pembelian selama satu periode sama dengan harga pokok penjualan pada periode tersebut ditambah persediaan pada akhir periode dikurang pada awal periode.

  1. Aktiva lancar lainnya.

Rekening ini biasanya berkaitan dengan pembayaran dimuka.

  1. Investasi pada surat berharga , bangunan, pabrik, peralatan.
  2. Harga perolehan aset.
  3. Akumulasi depresiasi.
  4. Aset lainnya.
  5. Hutang dagang.

Aliran kas keluar untuk pembelian sama dengan pembelian untuk periode tertentu ditambah hutang dagang pada awal periode dikurangi hutang dagang pada akhir periode.

  1. Hutang wesel.

Hutang wesel biasanya didalam kegiatan pendanaan, meskipun uang uang pinjaman tersebut bisa digunakan untuk kegiatan operasional.

  1. Bagian hutang lancar dari hutang jangka panjang.
  2. Hutang lancar lainnya.

Rekening ini biasanya digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan operasional selain pembelian barang dagangan.

  1. Hutang  jangka panjang.

Rekening ini bisa berubah karena beberapa hal :

  1. Hutang jangka panjang yang baru.
  2. Pengklasifikasian kembali utang jangka panjang menjadi hutang jangka pendek.
  3. Pelunasan hutang jangka panjang lebih cepat dari yang seharusnya.
  4. Pengubahan hutang jangka panjang menjadi saham prefern atau saham biasa.
  5. Hutang pajak.

Pajak yang akan dibayar dalam jangka waktu dekat sama dengan biaya pajak pendapatan.

  1. Hutang non lancar lainnya.

Apabila tidak ada informasi pndukung lainnya, perubahan dalam rekening ini dimasukkan ke dalam transaksi pendanaan.

  1. Saham biasa dan agio saham.

Rekening ini berubah apabila saham baru dikeluarkan, atau sahamnya beredar dibeli kembali.

  1. Laba yang ditahan. Laba bersih, Dividen.
  2. Pembelian saham kembali (treasury stock).

Pembelian saham kembali bisa diklasifikasi sebagai kegiatan pendanaan.

  1. Kas.

Tinggalkan komentar